Connect with us

Otomotif

Moeldoko Dukung Pemberantasan Premanisme yang Ganggu Pembangunan Pabrik BYD

Published

on

Moeldoko, Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) mengungkap bahwa aksi premanisme di Indonesia dapat menggangu investasi. Salah satunya adalah yang terjadi pada pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat.

Oleh sebab itu dirinya mendukung kebijakan pemerintah Jawa Barat yang berupaya untuk menghentikan aksi tersebut. Terlebih pabrik BYD nantinya akan jadi fasilitas produksi terbesar di Asia Tenggara.

“Saya mendukung apa yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, tumpas saja itu,” ujar Moeldoko di Jakarta, Selasa (22/4).

Ia pun menambahkan bahwa seharusnya masyarakat mendukung pembangunan dan menciptakan iklim investasi yang baik. Sebab kehadiran investasi akan terbuka pula lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat.

Advertisement
ADS Otokuliner 728x90

“Saya mengimbau supaya masyarakat Indonesia menciptakan iklim investasi yang baik. Jangan sampai pengangguran makin banyak karena kita perlu peluang untuk bekerja,” kata ungkapnya kemudian.
Perlu diketahui bahwa saat ini BYD tengah membangun pabrik di kawasan Subang Smartpolitan. Fasilitas produksi itu dipercaya bisa menjadi kunci pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena BYD menggelontorkan investasi hingga Rp 11,7 triliun.

Baca Juga : BYD Sealion 7 Resmi Meluncur di Pameran IIMS 2025

Selain menciptakan ribuan lapangan kerja baru pabrik tersebut juga akan melakukan transfer teknologi dan keahlian di bidang manufaktur EV. Sehingga pertumbuhan industri pendukung di sektor kendaraan listrik bisa terdorong.

Bahkan kehadirannya bakal membuka peluang baru bagi perusahaan lokal untuk terlibat dalam rantai pasokan global mobil listrik.

Tak hanya pabrik, perusahaan asal China tersebut juga berencana membangun pusat penelitian dan pengembangan serta fasilitas pelatihan.

Advertisement
ADS Otokuliner 728x90

Sekarang luas lahan pabrik BYD adalah 108 hektare namun rencananya bakal ada perubahan sehingga bertambah jadi 126 hektare. Berkat ini maka kapasitas prpduksi yang awalnya 150.000 unit per tahun dipercaya bisa meningkat lebih besar.

Mereka juga membuka kesempatan untuk mengembangkan fasilitas baterai dan kendaraan jenis Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) premium di awal tahun depan.

Penambahan kapasitas produksi pun akan menambah total tenaga kerja dari sebelumnya 8.700 orang menjadi 18.814 orang. Pembangunan pabrik ini ditargetkan mulai produksi komersialnya pada awal 2026.

Advertisement
ADS Otokuliner 728x90
Click to comment

You must be logged in to post a comment Login

Leave a Reply

Most Read